Yang suka nonton postingan kuliner, pasti mudah banget nemuin ungkapan “ini makanan terenak di kota ini” dari narasi si food blogger. Di postingan lainnya, dia mengatakan ungkapan yang sama. Kalau kita mau mikir panjang, mana makanan enak sebenarnya yang direkomendasikan si food blogger? Penggunaan awalan ter yang berarti superlatif terasa latah. Pembuktian mana yang enak sejatinya ada di tangan konsumen.

Hal yang sama sedang terjadi di negara kita. Pemilu 2024 sudah di depan mata dan semua yang sedang bertanding merebutkan kursi menyatakan dirinya, programnya, partaiinya adalah yang terbaik, mengerti, dan menjawab kebutuhan masyarakat. Tapi seperti Pemilu yang sudah-sudah, jualan kecap nomor satu selalu muncul di masa kampanye. Program muluk-muluk sepertinya menjadi rumusan umum jualan untuk menjaring para pemilih. Setelah Pemilu selesai dan mereka yang terpiliih sudah mendapatkan kursinya, program muluk-muluk itu menghadapi benturan untuk direalisasikan.

Data pemilih yang diterbitkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan 114 juta pemilih mendatang berusia di bawah 40 tahun. Dari jumlah tersebut, lebih dari 68 juta adalah kelompok kaum milenial yang lahir antara awal 1980an dan pertengahan 1990-an. Dan 46 juta sisanya adalah pemilih dari Gen Z.

BBC Indonesia menuliskan, separuh lebih Gen Z akan menjadi pemilih pemula di Pemilu mendatang. Generasi muda Indonesia ini dinilai cenderung apatis terhadap politik dan tidak senasionalis generasi sebelumnya. Dengan jumlah yang terbilang besar, siapapun calon dan apapun partai bersaing merebut suara mereka.

Apapun strategi marketing mereka yang berebut kursi, kita, masyarakat Indonesia, pemilik suara yang akan mempercayakan mandat kepada mereka yang akan berkuasa, tetap harus berpikir cerdas. Jangan tergoda dengan jualan kecap paling enak lagi. Hasil kerja mereka yang pernah dan sedang berkuasa bisa menjadi referensi. Realistis dan kalkulasi angka rencana kerja mereka dan potensi keuangan negara bisa dicari dari hitung-hitungan para pengamat dan statistik di internet. Carilah experience di awal sebelum nyoblos karena buahnya akan dinikmati 5 tahun ke depan.

Ngga kalah pentingnya, 14 Februari 2024, hari Rabu, masyarakat Indonesia yang sudah punya hak pilih akan mencoblos keterwakilan kita di DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Jangan hanya fokus kepada Presiden dan Wakil Presiden. Pastikan kita memilih mereka yang beneran siap menjadi wakil rakyat, bukan yang mencari momentum, panggung,, apalagi ketenaran. Jangan berkali-kali kita dikelabuhi oleh ketidakpatuan dan ketidaklayakan hanya karena masa kampanye sesaat.

December 20, 2023

Written by:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *